butoon

Minggu, 18 Desember 2011

Struktur OSI dan Fungsinya


OSI layer sebenarnya merupakan suatu model konseptual yang terdiri dari tujuh layer yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open Systems Interconnection dan merupakan produk yang dikembangkan oleh International Organization for Standardization.  Setiap layer memberikan bantuan ke layer di atasnya dan menerima bantuan pula dari layer di bawahnya. Misalnya sebuah layer yang menyediakan suatu error-free communications ke semua jaringan menyediakan pula sebuah “jalan” yang dibutuhkan aplikasi di atasnya, sambil membutuhkan bantuan dari layer di bawahnya untuk mengirim dan menerima paket yang membentuk isi “jalan” tersebut.

 OSI layer ini bekerja kurang lebih seperti berikut: ketika sebuah data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ketujuh layer dari satu terminal, mulai dari application layer hingga physical layer. Kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati physical layer hingga application layer. Pada saat data melewati satu layer dari pengirim, maka akan ditambahkan satu “header”, sedangkan dari sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.
  1. Physical Layer : merupakan layer terendah dalam OSI model. Fungsinya untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, serta topologi jaringan. Selain itu juga bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
  2. Data Link Layer : befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame yang berhubungan dengan hardware dan kemudian diangkut melalui media. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan dan flow control. Komunikasi pada layer ini adalah dengan kartu jaringan untuk mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
  3. Network Layer : berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. Atau jika digunakan disederhanakan, fungsinya kurang lebih adalah untuk menentukan alamat jaringan, atau rute mana yang harus ditempuh oleh paket agar sampai di tujuan.
  4. Transport Layer : membagi data menjadi segmen-segmen atau paket-paket data, memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling). Jadi di layer ini, ada pembuatan sebuah tanda bahwa paket sudah diterima dengan sukses (acknowledgement), serta juga ada handling paket-paket yang hilang di tengah jalan.
  5. Session Layer : menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain, atau mengatur bagaimana menghancurkan koneksi tersebut, dan memberikan resolusi nama. Jadi layer ini fungsinya kurang lebih seperti pengatur jembatan antar 2 desa yang saling mengirimkan paket.
  6. Presentation Layer : mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Seperti contoh konversi format Gif dan JPG untuk format gambar, lalu ada text ASCII untuk dokumen. Jadi bisa dibilang layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
  7. Application Layer : merupakan layer tertinggi dari OSI model, dan seluruh layer di bawahnya bekerja untuk layer ini. Layer ini berfungsi untuk memberikan jasa bagi aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. Layer ini juga berfungsi sebagai penyalur antarmuka aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, yang mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.



Tabel 1. Hubungan referensi model OSI dengan protokol Internet
MODEL OSI TCP/IP PROTOKOL TCP/IP
NO. LAPISAN NAMA PROTOKOL KEGUNAAN
7 Aplikasi Aplikasi
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
Protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas
DNS (Domain Name Server) Data base nama domain mesin dan nomer IP
FTP (File Transfer Protocol) Protokol untuk transfer file
HTTP (HyperText Transfer Protocol) Protokol untuk transfer file HTML dan Web
MIME (Multipurpose Internet Mail Extention) Protokol untuk mengirim file binary dalam bentuk teks
NNTP (Networ News Transfer Protocol) Protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup
POP (Post Office Protocol)
Protokol untuk mengambil mail dari server
SMB (Server Message Block)
Protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows
6 Presentasi SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) Protokol untuk pertukaran mail
SNMP (Simple Network Management Protocol) Protokol untuk manejemen jaringan
Telnet Protokol untuk akses dari jarak jauh
TFTP (Trivial FTP) Protokol untuk transfer file
5 Sessi NETBIOS (Network Basic Input Output System) BIOS jaringan standar
RPC (Remote Procedure Call) Prosedur pemanggilan jarak jauh
SOCKET Input Output untuk network jenis BSD-UNIX
4 Transport Transport TCP (Transmission Control Protocol) Protokol pertukaran data berorientasi (connection oriented)
UDP (User Datagram Protocol) Protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless)
3 Network Internet IP (Internet Protocol) Protokol untuk menetapkan routing
RIP (Routing Information Protocol) Protokol untuk memilih routing
ARP (Address Resolution Protocol) Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP
RARP (Reverse ARP) Protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware
2 Datalink LLC Network Interface PPP (Point to Point Protocol) Protokol untuk point ke point
SLIP (Serial Line Internet Protocol) Protokol dengan menggunakan sambungan serial
MAC Ethernet, FDDI, ISDN, ATM
1 Fisik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar